Aspek aspek Kesalahan Survey Tambang

TambangKegiatan survey di tambang tidak juga terlepas dari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi, baik kesalahan random-kesalahan sistematis-dan kesalahan human error. Kesalahan ini bisa saja terjadi saat tahap ekplorasi, pengukuran topografi dan pengukuran untuk pembuatan model cadangan material, atau pada tahap Eksploitasi -Pemasangan design tambang dan pengukuran topografi progress tambang.
Kesalahan dalam kegiatan survey dan pemetaan tidak hanya terjadi pada proses pengukuran lapangan saja, dapat juga terjadi pada proses prosesing data-penggunaan system koordinat dan transformasinya, penyajian data dalam bentuk peta. Kesalahan survey dalam penambangan berarti akan menyajikan data dan gambaran/peta yang salah, akibat kesalahan ini akan merambat pada kesalahan- kesalahan aplikasi penambangan yang antara lain:
1. Kesalahan data-data survey dalam kegiatan eksplorasi untuk penentuan titik lokas pengeboran dan study outcrop akan menyebabkan kesalahan dalam membuat model cadangan material tambang serat kesalahan dalam menentukan besaran cadangan terkira dan terukur suatu tambang.
Kesalahan ini akan menyebabkan analisa dalam studi kelayakan tambang, analisa ekomoni tambang, analisis umur tambang (mine life).
2. Kesalahan dalam pembuatan model cadangan bahan tambang akan mengakibatkan kesalahan pada kesalahan pembuatan design dan kesalahan pada penentuan metode penambangan dan penggunaan alat penambangan.
3. kesalahan pada pembuatan model akan mengakibatkan kesalahan dalam perencanaan tambang (desing tambang) dan produksi penambangan sehingga cadangan/material yang tidak ikut dimodelkan akan tertinggal atau tidak didapat diambil seluruhnya.
4. Kesalahan dalam pengukuran pemasangan design tambang oleh survey akan meyebabkan salahnya penggalian yang berdampak pada
a. Volume galian rencana tidak sama dengan aktual sehingga cost dari penambanga akan bertambah. (diluar SR atau Cut off yang direncanakan)
b. TERGANGGUNYA  Stabilitas/kemantapan lereng karena perubahan geometri lereng dan terganggunya lapisan batuan yang mendukung kestabilam lereng
c. Pengambilan material tambang yang salah sehingga kualitas material tambang tidak sesuai dengan perencanaan.
d. Pemasangan design ramp/jalan yang salah akan mengakibatkan munculnya potensi resiko kecelakaan.
4. Kesalahan dalam melakukan pengukuran topografi original atau topografi progress tambang akan mengganggu proses penyaliran tambang- drainase tambang- sehingga akan menganggu proses produksi dari aspek sequence tambang. terganggunya proses penyaliran tambang juga akan menganggu kestabilan lereng.
5. Kesalahan kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting- (pengukuran space-boder dan depth) memungkinkan terjadi hasil produktifitas blasting yang buruk, terjadinya airblast dan undulasi permukaan tambang karena kedalaman lubang tembak yang tidak rata)
6. Kegiatan survey pada pemasangan Guideline di kegiatan penambangan underground yang salah, selain mengakibatkan kemungkinan tidak tercapainya target produksi juga akan menyebabkan kegiatan penambangan mengarah pada area-area yang mungkin berbahaya- seperti jebakan gas metana dll.

Demikian sekilas aspek-aspek yang mungkin terjadi pada kegiatan penambangan akibat dari kegiatan survey dan pemetaan yang salah, tulisan ini semoga bisa menyadarkan kita bahwa, walaupun survey tambang adalah kegiatan survey geodesi rendah dan cukup sederhana, namun seyogyanya dilakukan dengan kaidah survey dan pemetaan yang benar, terlepas dari asumsi bahwa kegiatan survey di tambang adalah bersifat Support dan service.

17 Responses

  1. Mas Zaim,
    b. TERGANGGUNYA Stabilitas/kemantapan lereng karena perubahan geometri lereng dan terganggunya lapisan batuan yang mendukung kestabilam lereng.

    Apakah point ini juga termasuk “Aspek aspek Kesalahan Survey Tambang ” ?.
    Kalau nggak salah dan lupa [ maklum sdh uzur ], stabilitas/kemantapan lereng tergantung pada kondisi geologi [formasi batuan, kemiringan batuan dll], bentuk penambangan, kondisi air tanah. Jadi kemantapan lereng akan terganggu karena proses penambangan. Hal ini seharusnya sudah diantisipasi waktu perencanaan tambang [ krn sdh mengetahui model formasi / perlapisan batuan, arah kemiringan / dip batuan, model air tanahnya dari data2 eksplorasi ]. Jadi meskipun survey tidak melakukan kesalahan pemasangan patok design tambang, kemantapan lereng / stabilitas lereng pasti juga akan terganggu akibat proses penambangan [ pemotongan / penggalian tanah ].

    Mohon koreksi kalau ada yang salah.

  2. Tambahan lagi :
    Untuk point :
    “2. Kesalahan dalam pembuatan model cadangan bahan tambang akan mengakibatkan kesalahan pada kesalahan pembuatan design dan kesalahan pada penentuan metode penambangan dan penggunaan alat penambangan.”

    Ini kesalahan langsung dari survey atau bukan. Jangan – jangan mine engineernya atau geologistnya belum bisa / belum ngerti data – data geologinya.

    “5. Kesalahan kegiatan survey dalam mendukung kegiatan Peledakan- Blasting- (pengukuran space-boder dan depth) memungkinkan terjadi hasil produktifitas blasting yang buruk, terjadinya airblast dan undulasi permukaan tambang karena kedalaman lubang tembak yang tidak rata)”.

    Apakah undulasi permukaan tidak dipengaruhi oleh variasi subdrillnya ?.
    Apakah kesalahan survey yang menyebabkan airblast atau bukan karena komposisi bahan – bahan peledak [ sebagai contoh kompisisi AN dengan Fuel Oil ] ?.

    Mohon pencerahannya.

  3. koreksi utk Airblast.
    Apakah Airblast tidak dipengaruhi oleh isian lubang peledakan dan bukan karena kesalahan survey ?

  4. Pak Patok Sakti,
    Salam Kenal – dan Mohon maaf bisa kenalan dengan nama jelas.
    Saya jelaskan satu persatu -:
    1. Terganggungnya stabilitas lereng karena Geometri perubahan lereng. Kasus ini bisa terjadi pada penambangan pada batuan endapan. Dimana terjadi lapisan-lapisan batuan dengan material yang berbeda, Kita ambil contoh tambang batubara. pada Proses Stake out design tambang, dalam kegiatan penambangan batuan endapan survey akan memasang Batter peg dengan sudut tertentu atau pada posisi low wall sudut batterpeg akan mengikuti kemiringan bidang perlapisan. Kesalahan pemasangan sudut baterpeg oleh survey akan mengakibatkan terpotongnya bidang berlapisan (over cutting) – atau under cutting pada perlapisan batuan tersebut sehingga ada potensil untuk batuan yang mengantung tanpa didukung kekuatan batuan dibawahnya.
    Potensi ini yang mengganggu kestabilan lereng.

  5. 2. Masalah Pemodelan cadangan/Material Tambang.
    Pastilah kesalahan dalam pemodelan material tambang bisa terjadi karena kesalahan Geologist dan Surveyor. Seorang Geologist bisa saja salah dalam melakukan interprestasi data logging dan bore. Tapi seorang Geologist akan membuat model material berawal dari “Posisi titik bore” yang diukur oleh surveyor. Entah kesalahan surveyor berawal dari kesalahan pengukuran, kesalahan transformasi system koordinat atau Human error. tentunya model yang dibuat akan salah juga.

    3. Masalah Blasting.
    Dimulai tanggung jawab seorang surveyor yang dalam kegiatan kegiatan blasting, yang antara lain adalah Pemasangan posisi titik bore, dan pengukuran elevasi titik bore untuk menentukan depth lubang bore.
    – Dalam pengaruh terjadinya Undulasi permukaan hasil blasting, hal ini terkait dengan penentuan elevasi atas untuk lubang bore, kesalah elevasi juga akan menyebabkan target elevasi pengeboran bervariasi- jika Subdrillnya pun bervariasi maka akan menyebabkan undulasi permukaan hasil blasting.
    – Dalam kasus terjadinya airblast. — Dalam kondisi normal campuran/Komposisi bahan-bahan peledak yang sudah akurat, Air Blast terjadi karena bahan peledak tidak mampu memecahkan dan mendorong batuan sehingga yang terjadi adalah mendorong Steaming yang merupakan material terlemah (lose material). Kesalahan surveyor yang menyebabkan airblast adalah karena kesalahan pemasangan posisi titik blasting. beberapa hal yang mungkin terjadi adalah salah menentukan jarak spacing border , semakin besar spacing border akan membuat dimensi batuan yang harus dipecah tidak bisa dilakukan oleh kegiatan blasting. Kesalahan lubang tembak pertama dengan Freespace sehingga blasting pada row pertama tidak dapat mendorong hasil ledakan akibatnya row kedua tidak mendapatkan freespace, disini ada kemungkinan airblast bisa terjadi.

    Ini pendapat sayam sebagai surveyor yang belum KJL 1 dan KJL 2…

    Salam dari tambang Borbeo — Zaim — terima kasih atas comment dan kunjungan ke website ini

  6. Terima kasih atas tanggapannya, sebagai perkenalan kita pernah bertemu waktu di Karpotek ( rumahnya Mas Fatah ). Saya beni temennya mas Koko.

    Saya mengerti tentang kesalahan survey yang mempengaruhi kemantapan lereng. Untuk info saja, sejak merencanakan tambang dengan pemotongan yang slopenya searah dengan kemiringan batuan sudah beresiko “wall failure”, lain kasusnya kalau slope berlawanan arah kemiringan. Karena hal ini berkaitan dengan bidang gelincir perlapisan batuan dan terganggunya permukaan air tanah, belum menyangkut soal kekar pada batuan tersebut, atau jalur sesarnya { jika pada jalur sesar, kondisi batuanya cenderung labil }.

    Permukaan yang ideal utk balsting salah satunya adalah bidang rata, karena bisa dihindari variasi kedalaman pemboran yang bisa menyebabkan variasi isian dan subdrill. utk mendapatkan permukaan datar, pada saat pemotongan tanah / burden dimonitor terus penurunan elevasinya ( oleh survey) atau dengan laser leveling untuk mempermudah pengawas ( foreman / supervisor ) memonitor penurunan elevasinya. Sehingga dapat dihindari kekeliruan survey menentukan elevasi. Karena kalau tidak rata permukaannya, tinggal pilih variasi isian dengan subdrill yang sama, atau isian tetap tetapi subdrillnya bervariasi meskipun target elevasi blasting sama.

    Sedangkan Airblast adalah efek getaran dari suatu kegiatan peledakan karena pengaruh steaming. Apabila steaming kurang akan menyebabkan suara ledakan yang keras dan mengarah ke atas jadi hanya suatu tekanan terhadap udara saja. Tapi apabila steamingnya terlalu kuat ( terlalu banyak ) mengakibatkan ledakan kearah samping. Nah, kalau survey salah memasang titik lubang tembak, kalau terlalu lebar menyebabkan pecahan menjadi besar – besar, dan kalau terlalu rapat spacing bordernya pecahan terlalu kecil atau bahkan volume burdennya lebih kecil dari perkiraan. Intinya peledakan tidak optimal, baik dari segi produktifitas alat, blasting ( seharunya blastingnya cukup sekali menjadi 2x atau lebih) maupun segi safety.

    Ini juga pendapat surveyor yang belum Kursus JL 1 dan JL 2

    Salam kembali dari Kaltim ( kapan neng Samarinda…Temenmu dapet beasiswa S3 ya…)

  7. mas… parameter dalam mendesain jenjang (panjang, lebar, slope) pada suatu pit apa aja sih (jika burdennya sand stone). bisa minta satu kasus nggak ?

  8. Dear All, Intinya jgn salah ngukur, karena kesalahan2 diatas tadi berawal dari salah pengukuran, kalo semuanya sudah bebas dari salah pengukuran artinya “SURVEYOR” udah ngga punya dosa atas kesalah tersebut. Pengalaman di lapangan “SURVEYOR” banyak jadi KAMBING HITAM atas segala kesalahan-kesalahan tersebut makanya Prosedure survey yang bener yang sesuai dengan kaidah-kaidah pemetaan sebaiknya itu dipake walaupun permasalah survey di tambang merupakan pengukuran geodesi tingkat rendah(orde desi meter), karena dengan mengukur yang benar, data pengukuran yg lengkap itu jadi modal kita untuk tidak jadi KAMBING HITAM.

  9. Bapak Patok Sakti (seperti nama pendekar shaoilin aja he..he..) maupun Bapak Surveyortambang sama-sama benar dan sama-sama salah, kalo Bapak Patok Sakti sangat mengerti drill&blast ya.. silahkan urusi itu saja karna bidang yg lain banyak orang yg sangat2 mengerti, begitu pula Bapak Surveyortambang jika keahliannya bagian survey2an jangan terlalu mendalam bahas yg lain ntar yg mengerti betul protes loh..

  10. URGENTLY REQUIRED
    Client Kami perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang sedang berkembang pesat membutuhkan :
    Senior Surveyor :
    1. Lulusan S1 Teknik Geodesi Pengalaman minimal 5 tahun sebagai surveyor
    2. Mampu mengoperasikan Software Mincom
    3. Memiliki kemampuan Leadership.
    4. Mampu mengoperasikan total station seperti Sokkia dan Trimble.
    5. Mampu memproses data survey, dan melakukan analisanya
    6. Bersedia ditempatkan di lokasi Kalimantan Selatan
    7. Bekerja dengan system 6 minggu kerja dan 2 minggu off
    Bagi yang berminat bisa mengirimkan Surat Lamaran dan CV ke :
    sugengsantoso98@yahoo.co.id
    Demikian kami sampaikan, terimakasih atas perhatiannya

  11. iya benar

  12. mohon tanya untuk pada mining industry pada saat tahap feasibility study apa aja yang harus dirumuskan?
    dan bila sampai pada akhirnya bila rumusan tersebut tidak sesuai dengan harapan awal apa yang akan terjadi?
    satu lagi mohon jwaban temen2n semua pendapat tentang laku atau tidaknya batubara rendah kalori diluar negeri. dan peruntukanya untuk apa batu bara rendah kalori tersebut selain untuk konsumsi PLTU dan industri kecil?

  13. akibat dari diskusi ini, sehingga frivot tidak bisa di bebaskan dari negara – negara kapitalis.

  14. URGENTLY REQUIRED
    Client Kami perusahaan kontraktor pertambangan batubara yang sedang berkembang pesat membutuhkan :

    Supervisor produksi Tambang Batubara :

    1. Lulusan S1 Teknik Pertambangan/Geodesi/Geologi Pengalaman minimal 3 tahun sebagai supervisor
    2. Memiliki kemampuan Leadership.
    3. Bersedia ditempatkan di lokasi Kalimantan Selatan
    4. Bekerja dengan system 8 minggu kerja dan 2 minggu off
    Bagi yang berminat bisa mengirimkan Surat Lamaran dan CV ke :
    sugengsantoso98@yahoo.co.id
    Demikian kami sampaikan, terimakasih atas perhatiannya

  15. numpang lewat ya bossss………

  16. Sebelumnya saya ucapkan terimaksh yg sebesar2nya atas ilmu dan informasi yg telah di berikan kpda kami oleh surveyor yg sdah lama bergerak di bidang pertambangan batubara. jujur saya sama sekali tdk mengerti ruang lingkup kerja surveyor di pertambangan batu bara dan saya lebih sering di topo grafi dan contruksi dan sangat ingin belajar di pertambangan jka bpk2 surveyor memiliki sedikit informasi dan ilmu yg ingin di berikan kepada saya tentang ruang lingkup pekerjaan surveyor di pertambangan batu bara, saya tunggu respon/balasan dari bpk2 suerveyor sekalian di e-mail lara_surveyindo@yahoo.com. untuk bantuan dan informasinya saya ucapkan trimakasih.

Leave a reply to eko pamungkas Cancel reply